Rabu, 18 Januari 2012

Pencari Kebenaran (Al-Haq)


Dan tidaklah apa yang ada pada kebanyakan manusia selain dari undang-undang yang mereka ambil dari sekelompok orang yang mereka agungkan, kemudian hanya karena mengedepankan sikap baik sangka kepada para tokoh tersebut mereka lantas membatasi diri hanya pada ucapan para tokoh itu, hingga ucapan-ucapan itu menjadi penghalang (dari mengikuti Al-Haq).   -Ibnul Qoyyim rohimahulloh, Thariqul Hijratain: 215-



Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya dari hadits Anas bin Malik  radhiyallahu ‘anhu berkata:



بلغ عبد الله بن سلام مقدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة، فأتاه فقال :إني سائلك عن ثلاث لا يعلمهن إلاَّ نبي, قال: ما أول أشراط الساعة؟ وما أول طعام يأكله أهل الجنة؟ ومن أي شيء ينزع الولد إلى أبيه ومن أي شيء ينزع إلى أخواله:؟  فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أخبرِني بهن آنفًا جبريل. قال: فقال عبد الله: ذاك عدو اليهود من الملائكة: فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أما أول أشراط الساعة فنار تحشر الناس من المشرق إلى المغرب، وأما أول طعام يأكله أهل الجنة فزيادة كبد حوت، وأما الشبه في الولد فإنَّ الرجل إذا غشي المرأة فسبقها ماءه كان الشبه له، وإذا سبق ماءها كان الشبه لها. قال: أشهد أنك رسول الله,  ثم قال: يا رسول الله، إنَّ اليهود قوم بهت، إن علموا بإسلامي قبل أن تسألهم بهتوني عندك. فجاءت اليهود ودخل عبد الله البيت، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي رجل فيكم عبد الله بن سلام؟ قالوا: أعلمنا وابن أعلمنا,  و أخيرنا وابن أخيرنا  فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفرأيتم إن أسلم عبد الله:؟  قالوا :أعاذه الله من ذلك فخرج عبد الله إليهم فقال: أشهد أن لا إله إلاَّ الله، وأشهد أنَّ محمدًا رسول الله, فقالوا: شرنا وابن شرنا. ووقعوا فيه ” (كتاب الأنبياء حديث رقم:3329)

Artinya:

telah sampai kepada ‘Abdullah bin Salam berita kedatangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah, maka dia mendatangi beliau dan berkata: “Saya akan bertanya tiga hal kepadamu yang ketiganya itu tidak diketahui oleh siapapun kecuali Nabi.”

1. Apa tanda pertama terjadinya Kiamat?
2. Apa makanan pertama kali yang akan disantap oleh penghuni surga?
3. Dari mana dapat diketahui bahwa seseorang itu mirip ayah atau keluarga ibunya?”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata:

“Baru saja Jibril memberitahukan kepada saya.” Abdullah berkata: “Jibril adalah musuh kaum Yahudi dari kalangan malaikat.” Rasulullah berkata: “Adapun tanda Kiamat yang pertama adalah keluarnya api yang menggiring manusia dari timur ke barat. Adapun makanan pertama yang akan dimakan penduduk surga adalah hati ikan. Adapun persamaan yang ada pada diri seorang anak adalah; sesungguhnya apabila terjadi hubungan badan antara pria dan wanita kemudian mani si pria tersebut keluar lebih dahulu daripada mani si wanita maka sang anak akan menyerupai ayahnya, dan apabila mani si wanita lebih dulu maka sang anak menyerupai ibunya.” ‘Abdullah berkata: “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Kemudian ‘Abdullah melanjutkan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Yahudi adalah suatu kaum pendusta. Jika mereka mengetahui Keislamanku sebelum engkau tanyakan hal itu kepada mereka maka pasti mereka akan membuat kedustaan terhadapku di depanmu.” Maka datanglah kaum Yahudi dan ‘Abdullah masuk ke dalam rumah. Maka Rasulullah bertanya kepada mereka: “Bagaimanakah kedudukan ‘Abdullah bin Salam di kalangan kalian?” Mereka menjawab : “Dia adalah orang yang paling berilmu di antara kami dan anak dari orang yang paling berilmu pula, dia adalah orang yang terbaik di antara kami dan anak orang yanag terbaik pula.” Rasulullah kembali bertanya: “Bagaimana pendapat kalian jika ‘Abdullah masuk Islam?” mereka menjawab: “Semoga Allah akan melindunginya agar jangan masuk Islam.” Maka keluarlah ‘Abdullah dari tempat persembunyiannya seraya berkata: “Aku bersaksi Lailaha illallah, dan aku bersaksi Muhammad Rasulullah.” Maka mereka (orang-orang Yahudi tesebut) pun berkata: “Dia adalah orang yang paling jahat di antara kami dan anak dari orang yang paling jahat pula”

(Kitab Ahadits Anbiya: 3329)


Hendaklah kita berusaha untuk mencari dan menyelidiki kebenaran, seperti apa yang dilakukan oleh ‘Abdullah bin Salam radhiallahu ’anhu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memasuki Madinah.

Di antara mereka yang juga berusaha mencari Al-Haq adalah Salman Al-Farisy radhiallahu ‘anhu seperti tercantum dalam perjalanannya yang panjang dalam usahanya mencari Al-Haq. Hadits yang mengisahkan perjalanan Salman Al Farisy dalam mencari Al-Haq ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadi’i rahimahullah dalam kitabnya Ash-Shahihul Musnad no: 440.


Al-Haq itu sungguh mulia, dan para pencari Al Haq seharusnya untuk senantiasa mencarinya dan selalu berdekatan dengan para pemeluk Al Haq. Berapa banyak kita mendapati orang-orang yang semangatnya melemah dalam mencari Al Haq dan menyelidikinya, bahkan sebaliknya mereka justru memilih menjadi para pengikut orang-orang yang fanatik buta dan tak mampu melepaskan diri darinya.



Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

“Dan tidaklah apa yang ada pada kebanyakan manusia selain dari undang-undang yang mereka ambil dari sekelompok orang yang mereka agungkan, kemudian hanya karena mengedepankan sikap baik sangka kepada para tokoh tersebut mereka lantas membatasi diri hanya pada ucapan para tokoh itu, hingga ucapan-ucapan itu menjadi penghalang (dari mengikuti Al-Haq).

[Lihat Thariqul Hijratain: 215]


Al-‘Allamah Shiddiq Hasan Khan berkata:

Sesungguhnya seseorang itu akan mengetahui Al-Haq apabila pada diri orang itu terkumpul lima hal, yang paling utama adalah:

1. Al-Ikhlash,

2. Pemahaman,

3. Sikap adil,

4. Semangat tinggi untuk mengenal Al-Haq,

5. Mengajarkan Al-Haq.

Beliau juga berkata:

sesungguhnya Al Haq senantiasa terjaga, mulia dan berharga, tidak mungkin dapat diraih hanya dengan berpangku tangan, tidak mengharap dan menyelidiki jalan-jalannya. Tidak memerangi para pelaku kesesatan dan tidak pula mengajak orang-orang yang seperti binatang ternak yang tersesat.

[Lihat Qothfu Tsamr fi Bayani ‘Aqidati Ahlil Atsar: 175]